Loader
Inovasi Baru, Sambal Babi Kaleng Pertama di Indonesia Dibuat Semeton Bali
671
post-template-default,single,single-post,postid-671,single-format-standard,bridge-core-3.1.4,qode-page-transition-enabled,ajax_fade,page_not_loaded,,qode_grid_1300,footer_responsive_adv,hide_top_bar_on_mobile_header,qode-content-sidebar-responsive,qode-overridden-elementors-fonts,qode-theme-ver-30.3,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,wpb-js-composer js-comp-ver-7.5,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-8
 

Inovasi Baru, Sambal Babi Kaleng Pertama di Indonesia Dibuat Semeton Bali

Inovasi Baru, Sambal Babi Kaleng Pertama di Indonesia Dibuat Semeton Bali

Selama ini kita mengenal sambal kemasan kaleng untuk cumi, ayam, maupun udang.

Kini dua semeton Bali yakni Anak Agung Putu Wisnawa (32) bersama I Dewa Gede Oka Purnama Cahyadi (32) membuat inovasi baru berupa sambal kaleng dengan daging babi.

Produk tersebut pun dinamai dengan Sambal Bawiku yang sudah mulai dipasarkan sejak 8 Juni 2023 lalu.

Selama empat hari pemasaran, sambal babi kaleng ini pun sudah dikirim sampai ke Sulawesi.

“Dua hari kami gelar launching, respons masyarakat Bali sangat luar biasa. Banyak yang datang ke sini, mencicipi, lalu membeli. Sudah laku 100 kaleng sampai saat ini,” kata I Dewa Gede Oka Purnama Cahyadi saat diwawancarai di tempat produksinya di Jalan Sedap Malam 108a, Kesiman, Denpasar, Minggu 11 Juni 2023 siang.

Dalam produksi pertamanya ini, pihaknya membuat empat varian sambal dengan daging babi.

Keempat varian tersebut yakni sambal bawang, sambal suna cekuh, sambal emba, dan sambal kecombrang.

Sambal ini sekilas mirip seperti sambal daging babi pada umumnya, dengan potongan babi berbentuk balok atau kubus lalu diisi dengan sambal.

Kemudian daging babi yang sudah dibaluri sambal sesuai varian dimasukkan ke dalam kemasan kaleng.

Bagian babi yang digunakan berupa samsam, dan daging babi.

Dewa Oka menyebut, sambal babi dalam kaleng merupakan produk pertama di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara.

Awal mula pembuatan produk ini yakni untuk memberikan kepraktisan bagi masyarakat Indonesia pecinta daging babi.

“Kami belajar dari produk sambal yang sudah ada, kemudian kami padukan dengan daging babi dari varian sambal seperti sambel emba ini kan khas Bali,” katanya.

Dengan kemasan kaleng, sambel ini bertahan hingga satu bulan dan jika di dalam mesin pendingan bisa bertahan tiga bulan.

“ Sambal ini sama seperti sambal pada umumnya. Namun kami tambahkan dengan beberapa resep dan bumbu rahasia agar memiliki ciri khas,” katanya.

Adapun target pelanggan yang disasar selain di Bali yakni daerah kota besar seperti Jakarta maupun Surabaya, serta daerah yang masyarakatnya banyak mengonsumsi daging babi.

Untuk pembuatan sambalnya sendiri, saat ini pun masih menggunakan cara manual.

Hal itu menurutnya akan tetap menjaga rasa dan kualitas sambal itu sendiri.

Dalam sehari, pihaknya memproduksi 250 hingga 300 kaleng dengan cara manual.

Satu kaleng berisi 120 gram dijual dengan harga Rp 35 ribu untuk wilayah Bali, dan Rp 38 ribu hingga Rp 45 ribu untuk luar Bali.

“Kami juga memberikan harga lebih murah jika membeli 3 sambel kami berikan Rp 100 ribu, atau bisa juga Rp 100 ribu dapat dua sambal dan 2 mie babi,” katanya.

Sebelum membuat produk sambal babi kaleng, pihaknya juga sudah membuat produk mi babi dengan nama BawiMi.

Uniknya, meskipun dibuat dalam bentuk kemasan, bumbu mie ini menggunakan basa genep yang merupakan bumbu khas Bali dengan 18 jenis rempah.

Satu kemasan berisi sebanyak 102 gram mie dan diklaim lebih banyak dibandingkan mie instan yang biasa ada di pasaran.

Satu kemasan dijual seharga Rp18.900 belum termasuk ongkos kirim.

Selama tiga minggu produksi berjalan, pihaknya sudah merambah pasar luar Bali seperti Jakarta, Balikpapan, Surabaya, Lombok, bahkan sampai Papua. (*)

Sumber: https://bali.tribunnews.com/2023/06/11/inovasi-baru-sambal-babi-kaleng-pertama-di-indonesia-dibuat-semeton-bali

No Comments

Post A Comment